TUJUAN BK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sekolah
dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada
anak,yaitu kemampuan dan kecakapan membaca,menulis dan berhitung,pengetahuan
umum serta perkembangan kepribadian,yaitu sikap terbuka terhadap orang
lain,penuh inisiatif,kreatifitas,dan kepemimpinan,ketrampilan serta sikap
bertanggung jawab guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung
jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan social pribadi anak.
Bimbingan
itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program
pendidikan yang mempunyai fungsi positif,bukan hanya suatu kekuatan
kolektif.proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses
penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian
terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri
dan meerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan
bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang
dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan
anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus
berkembang.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
Pengertian Bimbingan itu?
2. Apakah
Pengertian Konseling itu?
3. Bagaimanakah
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar?
C.
Maksud
dan Tujuan
1. Pembaca
dapat memahami pengertian Bimbingan setelah membaca makalah ini.
2. Pembaca
dapat memahami pengertian Konseling setelah membaca makalah ini.
3. Setelah
membaca makalah ini pembaca bisa memahami bagaimanakah Bimbingan dan Konseling
itu di Sekolah Dasar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
I.
Pengertian
Bimbingan
Bimbingan dan
konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan
merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna.
Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang
mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,
mengatur, atau mengemudikan) Beberapa pendapat lain dari para tokoh mengenai
pengertian bimbingan adalah sebagai berikut :
1) Prayitno
dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
2) Winkel
(2005:27) mendefenisikan bimbingan:
1.
suatu usaha
untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang
dirinya sendiri.
2.
suatu cara untuk
memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara
efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan
pribadinya.
3.
sejenis
pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan,
menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga
mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana
mereka hidup.
4.
suatu proses
pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri
sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan,
memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan
tuntutan lingkungan.
3) Djumhur
dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat
memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self
acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan
untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga,
sekolah dan masyarakat.
4) Dalam
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan
bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam
rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
5) Pengertian
bimbingan konseling berdasarkan SK Mendikbud no.025/D/1995, disebutkan sebagai
“pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung, berdasarkan pada norma-norma yang berlaku”.
II.
Pengertian Konseling
1) Menurut
Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a
person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere
that he or she creates help people learn to relate with themselves and others
in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih
dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan
situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan
dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh
(growth-producing ways).
2) (Pepinsky
dalam Shertzer & Stone, 1974) konseling interaksi yang (a) terjadi antara
dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi
dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk
memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
3) (Smith,
dalam Shertzer & Stone, 1974) suatu proses dimana konselor membantu konseli
membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn
pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
4) (Mc.
Daniel,1956) suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada
pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih
efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.
5) Konseling
merupakan suatu proses untuk memebantu individu mengatasi hambatan-hambatan
perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan
pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu.
(Division of Conseling Psychologi).
6) Prayitno
dan Erman Amti (2004:105) konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
7) Winkel
(2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok
dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan
tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus.
B. BIMBINGAN DAN KONSELING DI
SEKOLAH DASAR
sekolah
dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada
anak,yaitu kemampuan dan kecakapan membaca,menulis dan berhitung,pengetahuan
umum serta perkembangan kepribadian,yaitu sikap terbuka terhadap orang
lain,penuh inisiatif,kreatifitas,dan kepemimpinan,ketrampilan serta sikap
bertanggung jawab guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung
jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan social pribadi anak.
Bimbingan
itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program
pendidikan yang mempunyai fungsi positif,bukan hanya suatu kekuatan
kolektif.proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses
penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian
terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri
dan meerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan
bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang
dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan
anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus
berkembang.
1.
tindakan preventif di sekolah
dasar tuntutan untuk mengadakan identifikasi secara awal diakui kebenarannya
oleh para ahli bimbingan karena:
a. Kepribadian
anak masih luwes,belum menemukan banyak masalh hidup,mudah terbentuk dan masih
akan banyak mengalami perkembangan.
b. Orang tua
murid sering berhubungan dengan guru dan mudah dibentuk hubungan tersebut,orang
tua juga aktif pendidikan anaknya disekolah.
c. Masa depan
anak masih terbuka sehingga dapat belajar mengenali diri sendiri dan dapat
menghadapi suatu masalah dikemudian hari.
d. Bimbingan
tidak hanya pada anak yang bermasalah melai8nkan pandangan bimbingan dewasa ini
yaitu menyediakan suasana atau situasi perkembangan yang baik,sehingga setiap
anak di sekolah dapat terdorong semangat blejarnya dan dapat mengembangkan
pribadinya sebik mungkin dan terhindar dari praktik-praktik yang merusak
perkembangan anak itu sendiri.
2.
kesiapan disekolah dasar
Konsep psikologi belajar mengenai
kesiapan belajar menunjukan bahwa hambatan pendidikan dapat timbul jika
kurikulum diberikan kepada anak terlalu cepat/terlalu lambat,untuk menghadapi
perubahan dan perkembangan pendidikan yang terus menerus perlu adanya penyuluhan
untuk menumbahkan motivasi dan menciptakan situasi balajar dengan baik sehingga
diperoleh kreatifitas dan kepemimpinan yang positif pada aktrifitas melalui
penyuluhan kepada orang tua dan murid.
C.
LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Layanan Bimbingan
dan Konseling didasarkan atas PP Nomor 28 Tahun 1990 Bab X Pasal 25 Ayat (1)
yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Berdasarkan pedoman Bimbingan dan Penyuluhan siswa di Sekolah Dasar Tahun
1995/1996, layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan agar para siswa dapat
mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, pelajar
kreatif dan pekerja produktif.
1. Tujuan
Bimbingan dan Konseling
a.
Tujuan Umum
Bertujuan
untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas-tugas perkenbangan yang meliputi
belajar, pribadi-sosial, dan karir.
b.
Tujuan khusus
v Aspek
perkembangan belajar membantu siswa agar :
- Mengembangkan
keterampilan dasar.
-
Dapat melaksanakan keterampilan fisik sederhana yang diperlukan dalam teknik
belajar
secara efektif.
- Mampu belajar
secara efektif.
- Dapat menetapkan
tujuan dan rencana belajar.
- Dapat mencapai
prestasi belahar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya.
-
Memiliki keterampilan dan kesiapan untuk menghadapi ulangan atau evaluasi
belajar.
v Aspek
perkembangan pribadi-sosial membantu siswa agar:
-
Memiliki pemahaman diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal keunikan
yang ada pada dirinya.
-
Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME.
-
Mengembangkan moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
-
Mampu bergaul dan bekerja dengan orang lain, mampu menghargai orang lain.
-
Mampu menjadi pribadi yang mandiri, memiliki rasa tanggung jawab.
-
Mengembangkan keterampilan huungan antar pribadi.
-
Dapat menyelesaikan konflik.
-
Dapat membuat keputusan dengan baik.
v Aspek
perkembangan karir membantu agar:
- Mengenal
macam-macam pilihan kelanjutan studi ke jenjang berikutnya.
- Menentukan
cita-cita dan merencanakan masa depan.
- Mengeksplorasi
arah minat karir.
2. Kegiatan
operasional BK
v Memahami
siswa melalui kegiatan
-
Menelaah identitas dan latar belakang kehidupan siswa, keluarga, sosial dan
pendidikan.
- Mengidentifikasi
cita-cita siswa dan harapan orang tua.
-
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa.
-
Mengidentifikasi kecenderungan perilaku bermasalah dan penyimpangan perilaku
siswa.
-
Diagnosis kesulitan belajar.
-
Mengidentifikasi kesulitan belajar.
-
Mengidentifikasi kemampuan potensial.
- Analisis
tindakan pelayanan BK.
3. Layanan
orientasi dan informasi
- Orientasi dan
informasi tentang sekolah.
- Orientasi dan
informasi tentang cara dan kebiasaan belajar yang efektif.
- Orientasi
pemahamnan diri tentang bakat, minat, kemampuan dan cita-cita.
- Orientasi
pemahaman nilai-nilai.
- Orientasi
pemahaman lingkungan pendidikan dan pekerjaan.
- Orientasi
hambatan dan pemecahannya.
- Orientasi
merencanakan masa depan.
4. Layanan
bimbingan penempatan dan penyaluran
- Penempatan
dalam kelas.
- Pemilihan
program khusus.
- Pembentukan
kelompok belajar.
5. Layanan
responsif (individual/kelompok)
Sebagai bentuk layanan pemecahan masalah
siswa yang berkenaan dengan pribadi, sosial,
karir, dan masalah pengembangan pendidikan.
Layanan bimbingan yang termasuk :
v Bimbingan
Belajar
-
Mengembangkan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
-
Keterampilan belajar, program perbaikan dan pengayaan.
v Bimbingan
sosial pribadi
-
Cara mengendalikan emosi.
-
Mengatur waktu secara efektif.
-
Menggambarkan situasi di sekolah dan di rumah serta keterkaitannya.
-
Resolusi konflik.
-
Memahami keunikan pribadi.
- Mengembangkan
sikap yang positif.
-
Memahami nilai-nilai yang berlaku di lingkungan.
-
Belajar bertanggungjawab.
- Mengembangkan
keterampilan social.
v Bimbingan
karir
-
Mempersiapkan rencana pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan .atas
pengetahuan dan pemahaman yang menyeluruh tentang diri
-
Pemahaman informasi yang menyeluruh tentang sekolah.
- Pengembangan
minat atau hobi.
-
Eksplorasi dunia karir dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam
Rangka.
v pencapaian
tujuan
- Mengambil
keputusan yang merefleksikan pencapaian tujuan dirinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan
merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna.
Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang
mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,
mengatur, atau mengemudikan).Sedangkan konseling yaitu hubungan antara dua
orang penolong dan seseorang yang mencari pertolongan ( konselor dank lien ). Layanan
Bimbingan dan Konseling didasarkan atas PP Nomor 28 Tahun 1990 Bab X Pasal 25
Ayat (1) yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.
B. SARAN
B. SARAN
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun mengenai penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
khususnya dan mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar