Wisata Alam Gunungkidul Yogyakarta
Goa Pindul
Rafting Sungai Oya
Goa Tanding
Goa Sriti
Goa Kristal
Outbound Training
Jeep offroad Pindul
Hotline :
081804139604 wa
081215855698
Guntur Saputra
Rabu, 19 Desember 2018
Rabu, 15 Maret 2017
WISATA ALAM GUNUNGKIDUL
Jangan lupa simpatkan mampir di kawasan wisata alam gunungkidul antara lain:
Pantai2 pasir putih
Wisata air terjun sri gethuk
Wisata alam goa pindul
Wisata alam goa jomblang
Snorkeling di pantai sadranan
Wisata alam kali suci
Wisata gunung api purba
Untuk informasi dan reservasi
Dapat menghubungi Hotline :
081804139604 WhatsApp
081215855698
085725068658
Pin BBM d49435ea
Minggu, 07 Juli 2013
GURU BK
PRINSIP, SIFAT, FUNGSI DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PRINSIP, SIFAT, FUNGSI DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Prinsip Bimbingan Konseling
Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan suatu cara tertentu melahirkan hal-hal lain , yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prinsip ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang dimaksudkan.( Halaen. 2002,: 63 )
Prinsip bimbingan dan konseling menguraikan tentang pokok – pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil – hasil teori dan praktik yang dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi penyelenggaraan pelayanan.
Dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut dikelompokan menjadi :
1. Prinsip Umum
a. Sikap dan tingkah laku seseorang merupakan refleksi dari kepribadian seseorang,
b. Layanan Bimbingan dan Konseling yang berhasil diawali dengan telaah kebutuhan dan kesulitan individu,
c. Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang pada akhirnya klien dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan kemampuaannya sendiri,
d. Dalam proses Bimbingan dan Konseling, klien harus aktif, dinamis, banyak ide, sehingga proses Bimbingan dan Konseling berpusat pada klien,
e. Apabila permasalahan individu tidak dapat ditangani oleh petugas Bimbingan dan Konseling, maka diperlukan reveral,
f. Program Bimbingan dan Konseling tidak boleh bertentangan dengan program pendidikan,
g. Petugas Bimbingan dan Konseling hendaknya memiliki kemampuan professional sebagai konselor,
h. Dalam program Bimbingan dan Konseling hendaknya dilakukan evaluasi secara terprogram untuk mengetahui keberhasilannya.
2. Prinsip yang berhubungan dengan sasaran Bimbingan dan Konseling.
Sasaran layanan Bimbingan dan Konseling adalah klien. Agar berhasil, layanan Bimbingan dan Konseling perlu memperhatikan beberapa prinsip, antara lain :
a. Bimbingan dan Konseling melayani semua siswa tanpa pandang bulu,
b. Program Bimbingan dan Konseling berpusat pada siswa,
c. Bimbingan dan Konseling harus menjangkau keunikan individu,
d. Layanan Bimbingan dan Konseling harus berdasar perkembangan individu,
e. Dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling harus dipahami mengenai kesamaan dan perbedaan setiap individu.
3. Prinsip yang berkaitan dengan petugas Bimbingan dan Konseling
a. Petugas Bimbingan dan Konseling melakukan tugasnya sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing,
b. Petugas Bimbingan dan Konseling dipilih berdasar kualifikasi kemampuan dan minat,
c. Petugas Bimbingan dan Konseling pada dasarnya perlu mendapat kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan diri,
d. Petugas Bimbingan dan Konseling perlu mendasarkan diri atas data-data yang valid dari klien,
e. Petugas Bimbingan dan Konseling harus menjaga kerahasiaan pribadi kliennya,
f. Petugas Bimbingan dan Konseling perlu memperhatikan hasil-hasil penelitian bimbingan dalam rangka pengembangan kurikulum di sekolah.
4. Prinsip-prinsip konseling
a. Konseling merupakan alat yang sangat penting dalam keseluruhan program bimbingan,
b. Dalam konseling terlibat dua individu, konselor dan klien,
c. Interview merupakan media dalam proses konseling,
d. Konseling menitik beratkan masalah sikap dan mental,
e. Konseling menitik beratkan penghayatan emosional dari pada intelektual,
f. Konseling terjadi dalam suatu jalinan hubungan khas antara konselor dan klien,
g. Konseling dilakukan oleh orang yang memiliki kualifikasi professional tertentu,
h. Tujuan konseling, agar individu :
1) Memperoleh pemahaman diri (self knowledge),
2) Mampu menerima dirinya sendiri (self confidence),
3) Mampu mengarahkan dirinya sendiri (self direction),
4) Mampu menemukan dirinya sendiri,
5) Mampu menghindarkan diri dari kecemasan,
6) Mampu mengaktualisasi dirinya sendiri (self actualitation),
7) Mampu memecahkan masalahnya sendiri (self solution),
8) Mampu menghayati kebahagiaan hidupnya.
B. Sifat Bimbingan dan Konseling.
Beberapa ahli mengatakan adanya perbedaan antara pengertian sifat dan fungsi, namun tak sedikit ahli yang mengatakan bahwa sifat dan fungsi tidak ada perbedaan yang tajam.
Pengertian sifat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2003: 1062), disebutkan antara lain :
- Peri keadilan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu (benda, orang, dsb.).
- Ciri khas yang ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yang lain).
- Dasar watak (dibawa sejak lahir), tabiat.
Sedangkan fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. (Marbun. 2003: 79). Menurut Nurihsan A. J. dan Sudianto A. (2004: 13-15) sifat dan fungsi dalam Bimbingan dan Konseling selalu berurutan atau bersanding, berikut pendapat dari Nurihsan A. J. dan Sudianto A. Ada 5 macam sifat Bimbingan dan Konseling antara lain: (1) pencegahan, (2) penyembuhan, (3) perbaikan, (4) pemeliharaan, dan (5) pengembangan. Sedangkan fungsi Bimbingan dan Konseling ada 4 macam, yaitu (1) fungsi pemahaman, (2) fungsi penyaluran, (3) fungsi adaptasi, (4) fungsi penyesuaian.
Adapun tokoh-tokoh lain yang menyatakan bahwa sifat dan fungsi Bimbingan dan Konseling itu sama, namun kami lebih condong terhadap pendapat dari Nurihsan A. J. dan Sudianto A. yang sudah disebutkan di atas. Secara singkat berikut adalah penjabaran dari 5 macam sifat Bimbingan dan Konseling
1. Pencegahan.
Bimbingan dan Konseling berusaha mencegah siswa dari berbagai masalah yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
2. Penyembuhan.
Bimbingan dan Konseling diusahakan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa.
3. Perbaikan.
Bimbingan dan Konseling hendaknya memperbaiki kondisi siswa dari permasalahan yang dihadapinya sehingga dapat berkembang secara optimal.
4. Pemeliharaan.
Bimbingan dan Konseling bersifat memelihara kondisi individu yang sudah baik agar tetap baik.
5. Pengembangan.
Bimbingan dan Konseling bersifat mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling.
Sebagaimana diuraikan di muka bahwa fungsi merupakan bagian utama dari cabang kerja yang selanjutnya terbagi menjadi aktivitas. Dengan demikian yang dimaksud dengan fungsi Bimbingan Konseling adalah hal-hal yang terkait dengan aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Menurut para ahli Bimbingan dan Konseling itu diungkapkan sebagai berikut.
1. Menurut Priyatno dan Amati E. (2004: 194) menyebutkan bahwa fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah :
a. Fungsi pemahaman,
b. Fungsi pencegahan,
c. Fungsi pengentasan,
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
2. Menurut Nurihsan A.J. (2006: 8-9) menyebutkan bahwa Bimbingan Konseling minimal mempunyai 4 fungsi :
a. Fungsi pengembangan,
b. Fungsi penyaluran,
c. Fungsi adaptasi,
d. Fungsi penyesuaian,
3. Menurut Tohirin menyebutkan bahwa penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling khususnya di sekolah atau madrasah memiliki 9 fungsi :
a. Fungsi pencegahan (preventif),
b. Fungsi pemahaman,
c. Fungsi pengentasan,
d. Fungsi pemeliharaan,
e. Fungsi penyaluran,
f. Fungsi penyesuaian,
g. Fungsi pengembangan,
h. Fungsi perbaikan,
i. Fungsi advokasi,
Berikut penjelasan secara singkat tentang fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah dari pendapat Nurihsan A.J.
1. Fungsi pemahaman.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa.
2. Fungsi penyaluran.
Adalah dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri kepribadian lainnya.
3. Fungsi adaptasi.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam hal membantu petugas-petugas di sekolah khususnya guru untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat kemampuan, kebutuhan peserta didik.
4. Fungsi penyesuaian.
Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan dan berkembang secara optimal.
Bimbingan dan Konseling diarahkan pada terselenggaranya dan terpenuhinya keperluan akan bantuan dalam hal pendekatan, informasi dan orientasi, konsultasi dan komunikasi kepada siswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.
D. Tujuan Bimbingan dan Konseling.
Menurut Marbun (2003: 376), tujuan merupakan hasil akhir yang ditentukan agar dicapai dalam waktu tertentu oleh perusahaan, organisasi atau orang yang dibebani tanggung jawab untuk itu.
Demikian pula, dalam Bimbingan dan Konseling di sekolah, khususnya sekolah dasar (SD) juga memiliki tujuan yang akan dicapai. Di bawah ini disampaikan beberapa pendapat ahli berkaitan dengan tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah sebagai berikut.
1. Menurut Nurihsan A.J. (2006) membedakan antara tujuan Bimbingan dan tujuan Konseling. Tujuan layanan bimbingan dijelaskan Nurihsan (2006: 8) agar individu dapat :
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan pada masa yang akan datang,
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin,
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya, dan
d. Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat ataupun lingkungan kerja,
Adapun tujuan konseling pada umumnya dan di sekolah pada khususnya menurut Shertzer dan Stone (dalam Nurihsan, 2006: 12), sebagai berikut:
a. Mengadakan perubahan perilaku pada klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan,
b. Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif,
c. Penyelesaian masalah,
d. Mencapai keefektifan pribadi,
e. Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya.
2. Menurut Fakih A.R. (2004: 36-37), tujuan Bimbingan dan Konseling Islami adalah sebagai berikut:
a. Tujuan umum : membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
b. Tujuan khusus :
1) Membantu individu agar tidak menghadapi masalah.
2) Membantu individu mengatasi masalah yang dihadapinya.
3) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik/yang telah baik agar tetap baik/ menjadi lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
3. Menurut Nurihsan A.J. dan Sudianto A. (2005: 10), tujuan Bimbingan dan Konseling adalah membantu idividu dalam mencapai :
a. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
b. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
c. Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan
d. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.
Selanjutnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapat kesempatan untuk :
1. Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu,
2. Mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistik,
3. Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesuliatan sendiri,
4. Mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal,
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama,
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya,
7. Mengembangkan segala yang dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.
Kemudian apabila ditinjau dari pihak peserta didik, tujuan Bimbingan dan Konseling ialah agar mereka dapat :
1. Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin,
2. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri,
3. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang meliputi lingkungan sekolah, khususnya SD, keluarga, pekerjaan, sosial ekonomi dan kebudayaan,
4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalahnya,
5. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat dan bakatnya, dalam bidang pendidikan dan pekerjaan,
6. Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar SD untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di SD tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rubino Rubiyanto, dkk. 2008. Bimbingan Konseling SD. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Minggu, 09 Juni 2013
Tujuan Bimbingan dan Konseling
TUJUAN BK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sekolah
dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada
anak,yaitu kemampuan dan kecakapan membaca,menulis dan berhitung,pengetahuan
umum serta perkembangan kepribadian,yaitu sikap terbuka terhadap orang
lain,penuh inisiatif,kreatifitas,dan kepemimpinan,ketrampilan serta sikap
bertanggung jawab guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung
jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan social pribadi anak.
Bimbingan
itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program
pendidikan yang mempunyai fungsi positif,bukan hanya suatu kekuatan
kolektif.proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses
penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian
terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri
dan meerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan
bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang
dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan
anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus
berkembang.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
Pengertian Bimbingan itu?
2. Apakah
Pengertian Konseling itu?
3. Bagaimanakah
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar?
C.
Maksud
dan Tujuan
1. Pembaca
dapat memahami pengertian Bimbingan setelah membaca makalah ini.
2. Pembaca
dapat memahami pengertian Konseling setelah membaca makalah ini.
3. Setelah
membaca makalah ini pembaca bisa memahami bagaimanakah Bimbingan dan Konseling
itu di Sekolah Dasar.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
I.
Pengertian
Bimbingan
Bimbingan dan
konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan
merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna.
Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang
mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,
mengatur, atau mengemudikan) Beberapa pendapat lain dari para tokoh mengenai
pengertian bimbingan adalah sebagai berikut :
1) Prayitno
dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
2) Winkel
(2005:27) mendefenisikan bimbingan:
1.
suatu usaha
untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang
dirinya sendiri.
2.
suatu cara untuk
memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara
efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan
pribadinya.
3.
sejenis
pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan,
menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga
mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana
mereka hidup.
4.
suatu proses
pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri
sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan,
memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan
tuntutan lingkungan.
3) Djumhur
dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat
memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self
acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan
untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga,
sekolah dan masyarakat.
4) Dalam
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah dikemukakan
bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam
rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
5) Pengertian
bimbingan konseling berdasarkan SK Mendikbud no.025/D/1995, disebutkan sebagai
“pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok,
agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung, berdasarkan pada norma-norma yang berlaku”.
II.
Pengertian Konseling
1) Menurut
Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a
person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere
that he or she creates help people learn to relate with themselves and others
in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih
dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan
situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan
dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh
(growth-producing ways).
2) (Pepinsky
dalam Shertzer & Stone, 1974) konseling interaksi yang (a) terjadi antara
dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi
dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk
memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
3) (Smith,
dalam Shertzer & Stone, 1974) suatu proses dimana konselor membantu konseli
membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn
pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
4) (Mc.
Daniel,1956) suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada
pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih
efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan.
5) Konseling
merupakan suatu proses untuk memebantu individu mengatasi hambatan-hambatan
perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan
pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu.
(Division of Conseling Psychologi).
6) Prayitno
dan Erman Amti (2004:105) konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
7) Winkel
(2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok
dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan
tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus.
B. BIMBINGAN DAN KONSELING DI
SEKOLAH DASAR
sekolah
dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada
anak,yaitu kemampuan dan kecakapan membaca,menulis dan berhitung,pengetahuan
umum serta perkembangan kepribadian,yaitu sikap terbuka terhadap orang
lain,penuh inisiatif,kreatifitas,dan kepemimpinan,ketrampilan serta sikap
bertanggung jawab guru sekolah dasar memegang peranan dan memikul tanggung
jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan social pribadi anak.
Bimbingan
itu sendiri dapat diartikan suatu bagian integral dalam keseluruhan program
pendidikan yang mempunyai fungsi positif,bukan hanya suatu kekuatan
kolektif.proses yang terpenting dalam pentingnya bimbingan adalah proses
penemuan diri sendiri. Hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuaian
terhadap situasi baru,mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri
dan meerapkannya dalam situasi mendatang.
Bimbingan
bukan lagi suatu tindakan yang bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang
dihadapi oleh anak,tetapi juga merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan
anak sebagai pribadi dengan segala kebutuhan,minat dan kemampuan yang harus
berkembang.
1.
tindakan preventif di sekolah
dasar tuntutan untuk mengadakan identifikasi secara awal diakui kebenarannya
oleh para ahli bimbingan karena:
a. Kepribadian
anak masih luwes,belum menemukan banyak masalh hidup,mudah terbentuk dan masih
akan banyak mengalami perkembangan.
b. Orang tua
murid sering berhubungan dengan guru dan mudah dibentuk hubungan tersebut,orang
tua juga aktif pendidikan anaknya disekolah.
c. Masa depan
anak masih terbuka sehingga dapat belajar mengenali diri sendiri dan dapat
menghadapi suatu masalah dikemudian hari.
d. Bimbingan
tidak hanya pada anak yang bermasalah melai8nkan pandangan bimbingan dewasa ini
yaitu menyediakan suasana atau situasi perkembangan yang baik,sehingga setiap
anak di sekolah dapat terdorong semangat blejarnya dan dapat mengembangkan
pribadinya sebik mungkin dan terhindar dari praktik-praktik yang merusak
perkembangan anak itu sendiri.
2.
kesiapan disekolah dasar
Konsep psikologi belajar mengenai
kesiapan belajar menunjukan bahwa hambatan pendidikan dapat timbul jika
kurikulum diberikan kepada anak terlalu cepat/terlalu lambat,untuk menghadapi
perubahan dan perkembangan pendidikan yang terus menerus perlu adanya penyuluhan
untuk menumbahkan motivasi dan menciptakan situasi balajar dengan baik sehingga
diperoleh kreatifitas dan kepemimpinan yang positif pada aktrifitas melalui
penyuluhan kepada orang tua dan murid.
C.
LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Layanan Bimbingan
dan Konseling didasarkan atas PP Nomor 28 Tahun 1990 Bab X Pasal 25 Ayat (1)
yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Berdasarkan pedoman Bimbingan dan Penyuluhan siswa di Sekolah Dasar Tahun
1995/1996, layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan agar para siswa dapat
mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, pelajar
kreatif dan pekerja produktif.
1. Tujuan
Bimbingan dan Konseling
a.
Tujuan Umum
Bertujuan
untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas-tugas perkenbangan yang meliputi
belajar, pribadi-sosial, dan karir.
b.
Tujuan khusus
v Aspek
perkembangan belajar membantu siswa agar :
- Mengembangkan
keterampilan dasar.
-
Dapat melaksanakan keterampilan fisik sederhana yang diperlukan dalam teknik
belajar
secara efektif.
- Mampu belajar
secara efektif.
- Dapat menetapkan
tujuan dan rencana belajar.
- Dapat mencapai
prestasi belahar secara optimal sesuai bakat dan kemampuannya.
-
Memiliki keterampilan dan kesiapan untuk menghadapi ulangan atau evaluasi
belajar.
v Aspek
perkembangan pribadi-sosial membantu siswa agar:
-
Memiliki pemahaman diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal keunikan
yang ada pada dirinya.
-
Menanamkan dan mengembangkan kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME.
-
Mengembangkan moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.
-
Mampu bergaul dan bekerja dengan orang lain, mampu menghargai orang lain.
-
Mampu menjadi pribadi yang mandiri, memiliki rasa tanggung jawab.
-
Mengembangkan keterampilan huungan antar pribadi.
-
Dapat menyelesaikan konflik.
-
Dapat membuat keputusan dengan baik.
v Aspek
perkembangan karir membantu agar:
- Mengenal
macam-macam pilihan kelanjutan studi ke jenjang berikutnya.
- Menentukan
cita-cita dan merencanakan masa depan.
- Mengeksplorasi
arah minat karir.
2. Kegiatan
operasional BK
v Memahami
siswa melalui kegiatan
-
Menelaah identitas dan latar belakang kehidupan siswa, keluarga, sosial dan
pendidikan.
- Mengidentifikasi
cita-cita siswa dan harapan orang tua.
-
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa.
-
Mengidentifikasi kecenderungan perilaku bermasalah dan penyimpangan perilaku
siswa.
-
Diagnosis kesulitan belajar.
-
Mengidentifikasi kesulitan belajar.
-
Mengidentifikasi kemampuan potensial.
- Analisis
tindakan pelayanan BK.
3. Layanan
orientasi dan informasi
- Orientasi dan
informasi tentang sekolah.
- Orientasi dan
informasi tentang cara dan kebiasaan belajar yang efektif.
- Orientasi
pemahamnan diri tentang bakat, minat, kemampuan dan cita-cita.
- Orientasi
pemahaman nilai-nilai.
- Orientasi
pemahaman lingkungan pendidikan dan pekerjaan.
- Orientasi
hambatan dan pemecahannya.
- Orientasi
merencanakan masa depan.
4. Layanan
bimbingan penempatan dan penyaluran
- Penempatan
dalam kelas.
- Pemilihan
program khusus.
- Pembentukan
kelompok belajar.
5. Layanan
responsif (individual/kelompok)
Sebagai bentuk layanan pemecahan masalah
siswa yang berkenaan dengan pribadi, sosial,
karir, dan masalah pengembangan pendidikan.
Layanan bimbingan yang termasuk :
v Bimbingan
Belajar
-
Mengembangkan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
-
Keterampilan belajar, program perbaikan dan pengayaan.
v Bimbingan
sosial pribadi
-
Cara mengendalikan emosi.
-
Mengatur waktu secara efektif.
-
Menggambarkan situasi di sekolah dan di rumah serta keterkaitannya.
-
Resolusi konflik.
-
Memahami keunikan pribadi.
- Mengembangkan
sikap yang positif.
-
Memahami nilai-nilai yang berlaku di lingkungan.
-
Belajar bertanggungjawab.
- Mengembangkan
keterampilan social.
v Bimbingan
karir
-
Mempersiapkan rencana pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan .atas
pengetahuan dan pemahaman yang menyeluruh tentang diri
-
Pemahaman informasi yang menyeluruh tentang sekolah.
- Pengembangan
minat atau hobi.
-
Eksplorasi dunia karir dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam
Rangka.
v pencapaian
tujuan
- Mengambil
keputusan yang merefleksikan pencapaian tujuan dirinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bimbingan
merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna.
Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang
mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,
mengatur, atau mengemudikan).Sedangkan konseling yaitu hubungan antara dua
orang penolong dan seseorang yang mencari pertolongan ( konselor dank lien ). Layanan
Bimbingan dan Konseling didasarkan atas PP Nomor 28 Tahun 1990 Bab X Pasal 25
Ayat (1) yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.
B. SARAN
B. SARAN
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun mengenai penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada
khususnya dan mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta pada umumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)